Buah Simbol Keberuntungan tidak hanya dirayakan dengan dekorasi merah dan emas, tetapi juga dengan berbagai makanan khas, termasuk buah-buahan yang memiliki makna simbolis dalam budaya Tionghoa.
Buah dalam perayaan Imlek bukan sekadar suguhan, tetapi dipercaya membawa keberuntungan, kemakmuran, kesehatan, dan kebahagiaan bagi keluarga yang merayakan. Oleh karena itu, banyak orang yang dengan sengaja menyediakan buah-buahan tertentu sebagai bagian dari tradisi Imlek.
Berikut adalah 10 buah yang identik dalam perayaan Imlek, beserta makna filosofisnya yang menarik untuk diketahui.
1. Jeruk Mandarin – Simbol Kemakmuran dan Keberuntungan
Makna dalam Budaya Tionghoa:
Buah Simbol Keberuntungan Jeruk mandarin adalah buah yang paling populer saat Imlek. Dalam bahasa Mandarin, jeruk disebut “júzi” (橘子) yang pengucapannya mirip dengan “jí” (吉) yang berarti keberuntungan.
Alasan Jeruk Mandarin Wajib Ada di Imlek:
- Warna oranye keemasan melambangkan kekayaan dan kemakmuran.
- Bentuknya bulat menyerupai koin emas, simbol rezeki yang berlimpah.
- Biasanya diberikan kepada keluarga dan teman sebagai doa keberuntungan.
Cara Penyajian:
Jeruk mandarin disajikan dalam jumlah genap dan sering diberikan dalam pasangan untuk melipatgandakan keberuntungan.
2. Apel – Simbol Perdamaian dan Keharmonisan
Makna dalam Budaya Tionghoa:
Buah Simbol Keberuntungan Apel dalam bahasa Mandarin disebut “píngguǒ” (苹果) yang mirip dengan kata “píng” (平) yang berarti damai.
Mengapa Apel Penting di Perayaan Imlek?
- Melambangkan kedamaian dalam keluarga dan kehidupan.
- Simbol keharmonisan dalam hubungan antaranggota keluarga.
- Sering diberikan sebagai hadiah untuk mendoakan ketenangan hidup.
Cara Penyajian:
Apel disajikan dalam wadah buah atau menjadi bagian dari hampers Imlek.
3. Nanas – Simbol Keberuntungan dan Kekayaan Berlimpah
Makna dalam Budaya Tionghoa:
Buah Simbol Keberuntungan Dalam dialek Hokkian, nanas disebut “ong lai” (旺来) yang berarti keberuntungan datang.
Kenapa Nanas Banyak Dicari Saat Imlek?
- Melambangkan datangnya rezeki dan keberuntungan.
- Bentuknya menyerupai mahkota, melambangkan kejayaan dan kesuksesan.
- Dipercaya membawa keberuntungan bagi bisnis dan usaha.
Cara Penyajian:
Nanas sering diletakkan sebagai dekorasi rumah atau dikonsumsi dalam bentuk manisan nanas.
4. Delima – Simbol Kesuburan dan Keluarga yang Harmonis
Makna dalam Budaya Tionghoa:
Buah Simbol Keberuntungan Delima memiliki banyak biji yang melambangkan kesuburan, kelimpahan rezeki, serta keberuntungan dalam memiliki keturunan.
Mengapa Delima Istimewa dalam Imlek?
- Melambangkan keluarga besar yang bahagia dan harmonis.
- Diyakini membawa keberuntungan dan kesejahteraan bagi keluarga.
- Bijinya yang banyak menggambarkan kehidupan yang penuh berkah.
Cara Penyajian:
Delima sering diletakkan di meja makan atau dijadikan jus segar.
5. Anggur – Simbol Kekayaan yang Berkelanjutan
Makna dalam Budaya Tionghoa:
Buah Simbol Keberuntungan Anggur dalam budaya Tionghoa sering dikaitkan dengan kekayaan dan kelimpahan rezeki.
Alasan Anggur Sering Ada di Perayaan Imlek:
- Menandakan kekayaan dan keberuntungan yang terus bertumbuh.
- Warna merah atau ungu melambangkan kemewahan dan kesuksesan.
- Sering dikonsumsi untuk membawa keberuntungan sepanjang tahun.
Cara Penyajian:
Anggur disajikan dalam bentuk segar atau sebagai hidangan penutup.
6. Buah Pir – Simbol Kemurnian dan Keberuntungan
Makna dalam Budaya Tionghoa:
Buah Simbol Keberuntungan pir melambangkan kejujuran dan keberuntungan. Namun, dalam beberapa kepercayaan, pir juga dikaitkan dengan perpisahan, sehingga harus hati-hati dalam memberikannya sebagai hadiah.
Kenapa Buah Pir Tetap Ada Saat Imlek?
- Melambangkan kesehatan dan kemakmuran.
- Dipercaya membawa rejeki yang terus mengalir.
Cara Penyajian:
Buah pir biasanya disajikan dalam bentuk segar di meja makan.
7. Semangka – Simbol Kehidupan yang Berlimpah
Makna dalam Budaya Tionghoa:
Buah Simbol Keberuntungan Semangka sering dikaitkan dengan keberlimpahan dan perlindungan karena bijinya yang banyak.
Mengapa Semangka Populer Saat Imlek?
- Melambangkan kehidupan yang subur dan penuh berkah.
- Bentuknya yang bulat menggambarkan kesempurnaan dan harmoni.
- Diyakini membawa kedamaian dan kebahagiaan dalam keluarga.
Cara Penyajian:
Semangka disajikan dalam potongan atau sebagai jus segar.
8. Mangga – Simbol Kehangatan dan Keberuntungan
Makna dalam Budaya Tionghoa:
Buah Simbol Keberuntungan Mangga melambangkan kehangatan keluarga serta keberuntungan dalam usaha dan bisnis.
Kenapa Mangga Banyak Ditemui Saat Imlek?
- Memiliki makna keluarga yang erat dan harmonis.
- Sering dikaitkan dengan kesuksesan dalam usaha dan kehidupan.
- Aromanya yang harum dipercaya membawa energi positif dalam rumah.
Cara Penyajian:
Mangga sering dikonsumsi segar atau dijadikan manisan sebagai suguhan saat Imlek.
9. Pisang – Simbol Kelimpahan dan Kesuksesan
Makna dalam Budaya Tionghoa:
Pisang dikaitkan dengan kelimpahan dan pencapaian kesuksesan.
Alasan Pisang Sering Dihidangkan Saat Imlek:
- Melambangkan kesuksesan dan kelancaran dalam usaha.
- Dipercaya membawa keberuntungan dan kemakmuran.
Cara Penyajian:
Pisang sering diletakkan di meja makan atau altar keluarga.
10. Persik – Simbol Panjang Umur dan Kesehatan
Makna dalam Budaya Tionghoa:
Persik dalam mitologi Tionghoa sering dikaitkan dengan keabadian dan umur panjang.
Mengapa Persik Wajib Ada Saat Imlek?
- Melambangkan kesehatan dan umur panjang.
- Diyakini membawa keberkahan bagi orang tua dan keluarga.
Cara Penyajian:
Persik sering diberikan kepada orang tua atau dijadikan simbol doa panjang umur.
Buah dalam Imlek: Lebih dari Sekadar Hidangan, Simbol Keberuntungan
Buah-buahan dalam perayaan Imlek bukan hanya suguhan biasa, tetapi memiliki makna mendalam yang berkaitan dengan keberuntungan, kemakmuran, dan kebahagiaan.
Dengan memahami filosofi di balik setiap buah, perayaan Imlek menjadi lebih bermakna dan semakin memperkaya tradisi dalam keluarga. Jadi, pastikan meja makan Anda diisi dengan buah-buahan keberuntungan ini agar tahun baru membawa berkah dan rezeki yang melimpah.